Analisis SWOT Amal Usaha Muhammadiyah-Aisyiyah
WORKSHEETS
(LEMBAR KERJA)
Mata Kuliah
|
: Kebidanan Komunitas Lanjut
|
Materi
|
: Analisis SWOT
|
Nama Mahasiswa
|
: Aprilita_1810104277_8E
|
No
|
Keterangan
|
Pembahasan
|
|
1
|
Bentuk
Amal Usaha Muhammadiyah-‘Aisyiyah
|
:
|
Klinik
Keluarga Sakinah Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Malang
|
2
|
Gambaran
Umum Amal Usaha Muhammadiyah- ‘Aisyiyah
|
:
|
Pada tahun 1997, Majelis Tabligh
Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Malang bekerjasama dengan Rumah Sakit
Islam Aisyiyah (RSIA) Malang memberikan jasa layanan dan konsultasi keluarga.
Kemudian, pada tahun 2000 PDA Kota Malang meresmikan “Klinik Keluarga
Sakinah” Periode I, Tahun 2000–2005,
pada periode ini pelayanan
diperluas tidak hanya di lingkungan RSIA saja, tetapi juga di kantor PDA Kota
Malang dengan bidang layanan yang sama. Selanjutnya, Klinik Keluarga Sakinah
periode II, tahun 2005–2010, memperluas kerjasama dengan menambah jasa
layanan konsultasi di bidang kesehatan. Pada periode III yaitu tahun 2010
-2015 berbarengan dengan Rapat Kerja Nasional Pimpinan Pusat Aisyiyah yang
melahirkan gagasan atau kebijakan
untuk mendirikan BIKKSA, Maka Klinik Keluarga Sakinah yang telah ada lebih
dulu hanya melakukan penyesuaian secara administratif, dimana BIKKSA berada
dibawah kewenangan Majelis Tabligh.
Dalam menyikapi gerakan pendirian BIKKSA, Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota
Malang tetap menggunakan nama “Klinik Keluarga Sakinah” dan semakin
memperluas kerjasama dengan mengembangkan berbagai bidang layanan/jasa.
Namun, di mulai pada tahun 2014, Klinik Keluarga Sakinah tidak lagi menjadi
tanggung jawab Majelis Tabligh melainkan langsung di bawah tanggung jawab
Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Malang.
Klinik Keluarga Sakinah (KKS) adalah Unit organisasi yang menjadi sarana
untuk memberikan pelayanan pada masyarakat baik secara individu maupun
keluarga yang memiliki permasalahan dalam kehidupanya. Dalam pelaksanaanya,
Klinik Keluarga Sakinah memberikan bantuan kepada klien dalam memecahkan
masalah dan mencarikan jalan keluar dari kondisi yang dialaminya dengan
menggunakan pendekatan psikologis, sosial, hukum dan keagamaan yang
berdasarkan nilai-nilai Islam dalam memberikan perlindungan, pemulihan dan
pemberdayaan. (Sumber : Sofyan.
(2015). Konseling Keluarga.
|
3
|
Analisis Strength
|
:
|
Klinik Keluarga Sakinah memiliki banyak relasi,
seperti Universitas Muhammadiyah, Rumah Sakit Aisyiyah, Rumah Sakit Saiful Anwar,
Amal Usaha Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pimpinan Cabang dan
Ranting Aisyiyah, serta memiliki relasi pada Pemerintahan
|
4
|
Analisis
Weakness
|
:
|
Adapun kendala yang dihadapi oleh Klinik Keluarga
Sakinah yang tentunya berpengaruh pada kinerja sebagai berikut:
a. Klinik
Keluarga Sakinah sejak tahun berdirinya belum memiliki system pengelolaan
keorganisasian yang kuat. Hal ini didasari dengan lemahnya koordinasi antara
pengelola Klinik Keluarga Sakinah. Kesibukan masing-masing pengelola di luar Klinik
Keluarga Sakinah menjadi salah satu faktor rentan koordinasi.
b. Kurangnya
pelaksana teknis sehingga satu orang penanggung jawab teknis bisa memiliki
peran ganda dalam agenda kegiatan.
c. Tidak
optimalnya proses evaluasi kegiatan dikarenakan minimnya petugas lapangan
yang dimiliki oleh Klinik Keluarga Sakinah.
d. Dalam
hal konseling, keterbatasan ruang (kantor) menyebabkan Klinik Keluarga
Sakinah menggunakan alternatif ruang yang lain dalam kegiatan konseling.
e. Lemahnya
inventarisasi administrasi. Ini didasari oleh tercecernya berkas-berkas,
laporan-laporan kegiatan di dalam ruangan-ruangan yang berbeda.
|
5
|
Analisis Opportunity
|
:
|
Peluang yang dimiliki Klinik Keluarga Sakinah didasari oleh
kesempatan untuk melakukan kegiatan secara topikal karena keberadaannya
didukung oleh persyarikatan dan pemerintahan
|
6
|
Analisis Threat
|
:
|
Adapun
ancaman yang dihadapi oleh Klinik Keluarga Sakinah tidaklah jauh dari
persoalan administrasi dan inventarisasi. Karena, masalah organisasi
merupakan masalah managerial, dimana semua kegiatan harus terorganisir sesuai
dengan aturan. Maka dari itu, dituntut untuk tertib administrasi dan
inventarisasi kekayaan organisasi.
|
Comments
Post a Comment