Posts

Showing posts from June, 2020

Be Persistence, Be Resilient

Image
Kebiasaan untuk selalu bergerak maju, untuk tidak mudah menyerah pada keadaan, sebuah sikap untuk selalu fokus pada solusi (bukan pada masalah atau komplain pada keadaan), membuat mereka tumbuh menjadi pribadi yang produktif. Terdapat beberapa faktor untuk menjadi pribadi yang tekun atau gigih, yaitu kesadaran diri sendiri yang mendasari bahwa kegigihan merupakan suatu karakteristik unggul yang harus dimiliki seseorang dalam meraih impiannya. Namun, suatu kegigihan juga dapat timbul karena faktor eksternal, seperti ketika membaca atau mendengar mengenai kisah-kisah orang sukses tentang bagaimana mereka menanggulangi rintangan-rintangan yang terus menghalangi upaya mereka menuju tangga kesuksesan. Orang yang gigih ialah orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh mencapai apa yang dicita-citakan sampai batas kemampuan yang dimilikinya. Sebagai contoh, orang sukses yang memiliki sikap gigih adalah Henrry Ford (penemu mobil) yang selalu mengerjakan rencananya dengan kegigi

Pernah Gagal Bukan Berarti Tidak Berhasil

Image
Gagal dalam perjalanan belum tentu berarti kemunduran *** Thomas Edison, dimasa mudanya ada seorang guru yang mengatakan bahwa ia terlalu bodoh untuk bisa mengerti banyak hal. Di dunia karier. Edison juga tidak bernasib baik. Ia dipecat dari dua pekerjaan pertamanya karena dianggap tidak produktif. Bahkan sebagai seorang penemu, ia telah membuat 1.000 percobaan gagal sebelum menemukan bola lampu. Tentu saja, semua kegagalan tersebut pada akhirnya menghasilkan sebuah desain bola lampu yang berfungsi baik. Semua kata hati yang negatif harus disingkirkan apabila kita ingin menjadi orang yang produktif untuk berkarya. Tingkatkan semangat untuk meningkatkan kualitas diri dan yakinlah bahwa kita mampu menyelesaikan tugas dengan baik. Dengan begitu, kita akan bersemangat dalam bekerja dan berkarya. Dalam hidup, apabila kita memiliki pikiran negatif maka akan menjatuhkan kepercayaan diri dan menurunkan tingkat produktivitas atau kesusksesan dalam hidup. Kegagalan merupaka

Egois!

Image
Setiap orang mempunyai kepentingan masing-masing. Sering kali kita tidak sadar ingin menang sendiri. Kita ingin melakukan sesuatu yang menguntungkan diri kita, namun bisa saja malah merugikan orang lain.  Kalaupun tidak sampai merugikan orang lain, kita hanya memikirkan kepentingan kita dan tidak peduli apakah hal-hal yang menjadi perhatian orang lain ikut dipertimbangkan atau tidak. Satu pihak menang, namun pihak lainnya harus kalah. Memang tidak mudah membiasakan cara berpikir yang tidak egois. Kita harus dapat berempati terhadap situasi yang dihadapi orang lain. Berpikir menang sendiri akan menjauhkan kita dari cara bertindak egois yang hanya ingin mengutamakan kepentingan pribadi.  Makhluk hidup tentunya tidak bisa lepas dalam bersosialisasi. Ketika berhubungan dengan orang banyak, kita harus bisa menyeimbangkan kepentingan orang lain. Kita harus benar-benar peduli  dengan kebutuhan sendiri. Namun, kita juga harus mengerti akan kebutuhan orang lain.  Jika kedua

Segera Temukan Hobimu

Image
Sebuah studi menunjukkan bahwa, mengerjakan hobi membuat tekanan darah menjadi lebih rendah, stres yang sering menghantui saat bekerja akan hilang, maka kita akan merasa bahagia, dan lebih bersemangat untuk menjalani hidup. Berdasarkan hasil penelitian dalam jurnal " Annals of Behavioral Medicine " menjelaskan bahwa manfaat melakukan hobi dalam menjaga kebugaran tubuh dan meningkatkan produktivitas harian hasilnya sama dengan manfaat yang diperoleh dari berolahraga. Penelitian tersebut melibatkan seratus orang dan hasilnya 34% dari mereka memiliki tingkat stres yang rendah, 18% memiliki tingkat kesedihan yang juga rendah karena memiliki kegiatan rutin yang mereka senangi. Dengan kata lain, 34% orang yang melakukan hobi atau kegiatan yang disenangi akan meningkatkan kebugaran tubuh layaknya orang yang berolahraga. Tingkat stres mereka di tempat kerja juga berkurang, sehingga performa kerja mereka meningkat. Artinya, dengan performa kerja yang meningkat, maka produ

Self Learning Habit

Image
Membaca adalah Jendela Dunia *** Sebuah kebiasaan untuk terus belajar akan mengembangkan kompetensi diri. Selalu ada celah untuk terus memekarkan potensi dan kapasitas diri. Selalu ada jalan untuk merekahkan pengetahuan, mengasah ilmu, dan merajut keterampilan. Aliran ilmu terus mengalun dan kemajuan pengetahuan terus bergerak. Lalu kenapa kita tidak memiliki kebiasaan untuk terus memetik ilmu? Sebagai contoh, orang yang rutin tetap belajar adalah Barrack Obama. Ia selalu berusaha menyempatkan waktu membaca koran lokal, majalah, sampai laman online  teranyar agar tak kehilangan berita terbaru. Sebagai seorang presiden Amerika pada zamannya, tentunya akan sangat dimaklumi bila Barrack Obama tidak lagi memiliki waktu untuk membaca buku, koran, atau mungkin portal berita. Karena toh kalau dipikir-pikir ia bisa meminta asistennya mencarikan informasi terbaru. Tapi pada kenyataannya, presiden berdarah Afto-Amerika ini memilih untuk membaca sendiri berbagai macam bacaan yang i

Stop Multitasking

Image
Multitasking dapat menurunkan fungsi otak *** Multitasking atau tugas ganda adalah istilah saat dua pekerjaan dilakukan secara bersamaan. Dua pekerjaan yang dikerjakan sekaligus, akan membuat konsentrasi kita terpecah. Ketika kita terus menerus beralih dari satu hal ke hal yang lain, maka tidak ada satu pun yang akan mendapatkan perhatian penuh. Kita akan lebih mungkin membuat kesalahan jika melakukan beberapa hal secara bersamaan. Akibat apabila bekerja dengan beberapa pekerjaan dalam satu rentang waktu secara bersamaan yaitu tidak efisien. Dengan mengerjakan lebih dari satu tugas secara bersamaan, maka akan mengakibatkan ketidakefisienan. Ketika mengerjakan beberapa tugas sekaligus. Seseorang justru tidak dapat menyelesaikan dengan optimal karena membuang lebih banyak waktu dan bahkan tidak sedikit orang yang justru sering melakukan kesalahan dibandingkan dengan yang fokus mengerjakan satu jenis pekerjaan. Selain itu, akibat lain dari multitasking adalah dapat merusa

Sebab Nila Setitik

"...dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah (mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai-berai." [Q.s At-taubah (9) :25] *** Mungkin kita pernah mendengar cerita tentang seseorang yang membocorkan dasar kapal ketika rasa hausnya tak segera terlampiaskan demi mendapatkan sedikit air. Tak ada air di dalam kapal itu yang bisa ia teguk untuk mengatasi rasa hausnya. Namun, tindakan pribadinya justru telah menenggelamkan tidak saja dirinya, melainkan seluruh isi kapal.  Inilah jika gerak perjuangan sebuah kelompok (jama'ah) ternoda meski hanya dilakukan oleh segelintir orang anggota kelompok. Bukankah Nabi pernah bersabda, bahwa setiap muslimin ibaratnya adalah anggota tubuh? Sakit salah satu diantaranya, maka sakit pula seluruh tubuh. Apa yang dilakukan oleh salah seorang diantaranya

Berpikir Sebelum Berbicara

Image
Di lingkungan sekitar kita, dapat dikatakan sebagian besar orang tua sering mengatakan bahwa kita harus berpikir dahulu sebelum berbicara. Salah satu prinsip komunikasi adalah "setelah kamu mengatakan sesuatu, kamu tidak bisa mengambil kembali."  Jika kita berbicara A dan ternyata kenyataannya adalah B atau C, bagaimana orang lain akan percaya dengan pembicaraan kita di kemudian hari? Oleh sebab itu, sebelum kita berbicara sesuatu, sebaiknya dipikirkan terlebih dahulu, jangan asal bicara tanpa ada kebenaran sedikitpun. Ada hubungan yang erat antara berbicara dan berpikir. Saat berpikir, kita akan menyampaikan pikiran kepada kita sendiri. Hampir sama dengan yang terjadi saat berbicara atau melontarkan sesuatu kepada orang lain melalui suara.  Sehingga, berbicara adalah berpikir itu sendiri, sedangkan saat berbicara kita tidak berpikir.  Pada dasarnya, keduanya merupakan hal yang sama. Hal ini menyebabkan kita terkadang berkata di luar kendali. Agar perkataan

Melakukan Sinergi

Image
Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Itu sebabnya kita akan selalu saling membutuhkan. Kekurangan kita ditutupi oleh kelebihan yang dimiliki orang lain dan sebaliknya, apa yang menjadi kelebihan diri kita dapat dimanfaatkan untuk membantu orang lain. Inilah salah satu bentuk kerja sama yang harmonis, dimana masing-masing pihak menyadari akan kelebihan dan kekurangan masing-masing dan memilih bersinergi bukan berjalan sendiri-sendiri. Pada kenyataannya, setiap orang memahami apa arti dari sebuah kerja sama. Namun, tidak semua orang mampu melakukannya dengan baik. Ada banyak kendala yang dihadapi, baik dari diri sendiri maupun faktor dari luar diri. Padahal kerja sama merupakan bagian pentig dalam karier dan kehidupan. Kerjasama adalah sebuah bentuk pekerjaan yang biasanya di kerjakan oleh individu, tetapi dikerjakan secara bersamaan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang diingingkan. Ada banyak manfaat kerja sama yang dapat diperol

Memahami Orang Lain Terlebih Dahulu

Image
Orang bijak mengatakan bahwa kita memiliki dua telinga dan satu mulut agar lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Keterampilan mendengarkan menjadi penting bagi semua orang, terutama jika kita adalah seorang pemimpin.  Mendengarkan yang sesungguhnya adalah kita menaruh perhatian atas apa yang disampaikan orang lain, berusaha memahaminya dan berusaha melihat dari sudut pandangnya. Orang lain selalu ingin dipahami dan dimengerti. Kita akan paham mengapa orang sukses cenderung melakukan sesuatu dengan cara tertentu atau mengapa ia lebih memilih melakukan sesuatu dan meninggalkan yang lainnya. Kebiasaan ini mengajarkan kepada kita untuk mendiagnosis permasalahan dengan baik sebelum bertindak. Memahami orang lain bermulai dari belajar melihat dari sudut pandang orang lain. Setiap orang memiliki sikap dan perilaku yang berbeda-beda. Jika kita sedang berkomunikasi dengan orang lain, entah itu personal maupun kelompok. Maka melihat sesuatu dari sudut  pandang orang lain

Jiwa yang Telah Tunai Terbeli

Dusun Dzi Amarra, suatu hari ketika di bulan Rabiul Awwal selepas Perang Badar tiba. Empat ratus lima puluh orang pasukan kaum muslimin berbaris berlapis-lapis. Berdiri tegap. Senjata tergenggam di tangan. Siap tempur. Syahid yang selalu hendak diraih kini serasa di hadapan. Pintu surga seakan sudah dibuka di depan mata. Lelaki kinasih itu kemudian mengatur barisan serapi-rapinya laksana tegak dalam shaf shalat. Demi mengetahui hal itu, Bani Muharib dan Bani Tsa'labah yang telah berpadu hendak memadamkan terang cahaya Madinah seketika lari terbirit ke atas gunung. Tak disangka begitu cepat pasukan muslimin itu datang ke dusun mereka dipimpin langsung oleh lelaki agung itu. Tak mencari hidup, justru menyongsong malaikat maut. Namun, hujan lebat tiba-tiba bagai dimuntahkan dari langit! Deras mengguyur bumi. Membasahi setiap jengkal tanah, juga helai daun-daun. Bumi yang kering seketika basah. Debu melayang-layang seketika hilang. Bau tanah kering pun telah berubah menjadi le