Analisis Jurnal Tentang Sholat Tahajud
ANALISIS JURNAL KEBIDANAN DALAM ISLAM
HUBUNGAN INTENSITAS SHOLAT TAHAJUD
DENGAN TEKANAN DARAH
Disusun Oleh :
APRILITA
1810104277
PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
JENJANG DIV
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tekanan darah merupakan gambaran seberapa tinggi
tekanan yang ada di
penampang pembuluh darah arteri seseorang. Tekanan darah secara definitif merupakan tenaga yang diupayakan oleh darah untuk melalui setiap unit dinding vaskular. Tekanan sistolik adalah tekanan tertinggi dalam arteri akibat dorongan darah yang masuk kedalamnya berkaitan dengan kekuatan kontraksi otot jantung. Tekanan diastolik adalah tekanan terendah selama periode relaksasi jantung (Diyono dan Musnidawati, 2018).
penampang pembuluh darah arteri seseorang. Tekanan darah secara definitif merupakan tenaga yang diupayakan oleh darah untuk melalui setiap unit dinding vaskular. Tekanan sistolik adalah tekanan tertinggi dalam arteri akibat dorongan darah yang masuk kedalamnya berkaitan dengan kekuatan kontraksi otot jantung. Tekanan diastolik adalah tekanan terendah selama periode relaksasi jantung (Diyono dan Musnidawati, 2018).
Adapun salah satu gangguan tekanan darah adalah
hipertensi. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana dijumpai tekanan darah
140/90 mmHg atau lebih untuk usia 13 – 50 tahun dan tekanan darah mencapai
160/95 mmHg untuk usia di atas 50 tahun. Pengukuran tekanan darah minimal
sebanyak dua kali untuk lebih memastikan keadaan tersebut (Rahayu, 2013).
Hipertensi
merupakan salah satu penyakit degeneratif yang perlu diwaspadai karena
hipertensi menimbulkan angka morbiditas dan angka mortalitas yang tinggi.
Hipertensi sebagai penyebab utama meningkatnya
risiko
penyakit stroke, jantung dan ginjal.
Selain itu, hipertensi merupakan penyebab kematian utama
ketiga di Indonesia untuk semua umur setelah stroke
dan tuberculosis
(Anisa, 2014).
Menurut WHO (World Health Organization) dan The
International Society of
Hypertention (ISH) saat ini terdapat 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia, dan 3 juta diantaranya meninggal setiap tahunnya (Diyono dan Musnidawati, 2018).
Hypertention (ISH) saat ini terdapat 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia, dan 3 juta diantaranya meninggal setiap tahunnya (Diyono dan Musnidawati, 2018).
Prevalensi hipertensi pada penderita perempuan lebih
tinggi, yaitu 37%, sedangkan pria 28%. Prevalensi hipertensi di negara-negara
maju cukup tinggi, yaitu mencapai 37%. Sementara di negara-negara berkembang
29,9% (Rahayu, 2013).
Hipertensi dapat dikelompokan menjadi dua jenis,
yaitu: Hipertensi primer atau essensial dan hipertensi sekunder. Hipertensi
primer adalah hipertensi yang tidak atau belum diketahui penyebabnya.
Hipertensi primer menyebabkan perubahan pada jantung dan pembuluh darah.
Sedangkan hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan atau sebagai
akibat dari adanya penyakit lain dan biasanya penyebabnya sudah diketahui,
seperti penyakit ginjal dan kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu
(Rahayu, 2013).
Upaya penanganan hipertensi dapat dilakukan secara farmakologi
dan non farmakologi. Penangan hipertensi secara farmakologi telah banyak
dilakukan seperti pemberian obat hipertensi seperti benson. Penelitian Purwati,
Suryani, dan Supriyono
tahun 2012 merekomendasikan relaksasi Benson efektif sebagai pendamping pengobatan
farmakologis untuk membantu menurunkan tekanan darah (t-test, p=0.000). Adapun penanganan hipertensi secara non farmakologi yaitu pada penelitian Diyono dan Mawarni (2015) memberikan bukti empiris bahwa terapi musik secara signifikan dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi (t-test, p=0.000) (Diyono dan Musnidawati, 2018).
tahun 2012 merekomendasikan relaksasi Benson efektif sebagai pendamping pengobatan
farmakologis untuk membantu menurunkan tekanan darah (t-test, p=0.000). Adapun penanganan hipertensi secara non farmakologi yaitu pada penelitian Diyono dan Mawarni (2015) memberikan bukti empiris bahwa terapi musik secara signifikan dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi (t-test, p=0.000) (Diyono dan Musnidawati, 2018).
Pada dasarnya hipertensi dapat dikontrol dengan
terapi nonfarmakologi seperti modifikasi gaya hidup termasuk menurunkan
obesitas, pengelolaan stress dan kecemasan melalui olahraga dan aktivitas yang
dapat menciptakan keadaan rileks, serta mengurangi
asupan garam merupakan langkah awal yang harus dilakukan.
asupan garam merupakan langkah awal yang harus dilakukan.
Salah satu penyebab hipertensi adalah karena stres.
Islam mengajarkan
umatnya mengenai cara menghadapi stres. Islam memandang penting hubungan dengan Allah dalam segala aspek kehidupan manusia. Allah adalah satu-satunya dzat yang akan membawa ketenangan sejati dalam diri manusia (Azam dan Abidin, 2015).
umatnya mengenai cara menghadapi stres. Islam memandang penting hubungan dengan Allah dalam segala aspek kehidupan manusia. Allah adalah satu-satunya dzat yang akan membawa ketenangan sejati dalam diri manusia (Azam dan Abidin, 2015).
Sebagaimana tercantum dalam QS Al-Ra’ad ayat 28 yang
artinya
“(yaitu) oran-gorang yang beriman dan hati mereka
menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati
Allah-lah hati menjadi tenteram”.
Berdasakan ayat diatas bahwa ketika mengingat Allah
maka hati akan tentram. Islam mengajarkan bahwa untuk berkomunikasi dengan
allah terdapat tiga tata cara yang
dapat dilakukan salah satunya adalah shalat. Salah satu shalat yang merupakan sunah rasullah SAW adalah shalat tahajud. Karena pada shalat tahajud memiliki ketenangan baik ketenangan jiwa dan fisik (Azam dan Abidin, 2015).
dapat dilakukan salah satunya adalah shalat. Salah satu shalat yang merupakan sunah rasullah SAW adalah shalat tahajud. Karena pada shalat tahajud memiliki ketenangan baik ketenangan jiwa dan fisik (Azam dan Abidin, 2015).
Shalat Tahajud dijalankan pada waktu yang sedikit
berbeda dari waktu shalat pada umumnya, yaitu di malam hari setelah melakukan
shalat isya serta tidur terlebih dahulu dan waktu yang dianjurkan adalah
sepertiga malam terakhir. Sepertiga malam terakhir merupakan waktu di mana
individu sedang tidur terlelap. Suasana tenang merupakan kelebihan khusus dari
shalat tahajud. Shalat tahajud juga dinamakan shalat lail/shalat
malam, karena dilaksanakan pada waktu malam yang sama dengan waktu tidur (Diyono dan Musnidawati, 2018).
malam, karena dilaksanakan pada waktu malam yang sama dengan waktu tidur (Diyono dan Musnidawati, 2018).
Menurut
penelitian Diyono dan Musnidawati (2018) bahwa ada hubungan melakukan sholat
tahajud dengan penurunan tekanan darah terbukti dengan responden sebelum
diberikan perlakukan tekanan darah dalam kategori hipertensi sedang adalah
60,7%, setelah melakukan sholat tahajud tekanan darah responden menjadi
kategori ringan yaitu sebanyak 60,7%.
1.2
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian tekanan
darah.
2.
Untuk mengetahui pengertian hipertensi.
3.
Untuk mengetahui macam-macam hipertensi.
4.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi hipertensi.
5.
Untuk mengetahui tanda gejala
hipertensi.
6.
Untuk mengetahui cara mengatasi
hipertensi.
7.
Untuk mengetahui pengertian sholat
tahajud.
8.
Untuk mengetahui hukum sholat tahajud.
9.
Untuk mengetahui keutamaan sholat
tahajud.
10.
Untuk mengetahui waktu melaksanakan
sholat tahajud.
11.
Untuk mengetahui tatacara sholat
tahajud.
12.
Untuk mengetahui kesulitan dalam
melakukan tahajud dan solusinya
13.
Untuk mengetahui manfaat sholat tahajud
bagi kesehatan
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Pengertian tekanan darah
Tekanan darah merupakan gambaran seberapa tinggi
tekanan yang ada di
penampang pembuluh darah arteri seseorang. Tekanan darah secara definitif merupakan tenaga yang diupayakan oleh darah untuk melalui setiap unit dinding vaskular. Tekanan sistolik adalah tekanan tertinggi dalam arteri akibat dorongan darah yang masuk kedalamnya berkaitan dengan kekuatan kontraksi otot jantung. Tekanan diastolik adalah tekanan terendah selama periode relaksasi jantung (Diyono dan Musnidawati, 2018).
penampang pembuluh darah arteri seseorang. Tekanan darah secara definitif merupakan tenaga yang diupayakan oleh darah untuk melalui setiap unit dinding vaskular. Tekanan sistolik adalah tekanan tertinggi dalam arteri akibat dorongan darah yang masuk kedalamnya berkaitan dengan kekuatan kontraksi otot jantung. Tekanan diastolik adalah tekanan terendah selama periode relaksasi jantung (Diyono dan Musnidawati, 2018).
Tekanan darah tersebut dapat diukur dengan suatu
alat yang kemudian dituliskan
dalam bentuk angka atau nilai sistolik dan diastolik. Sebagaimana fungsi tubuh yang lain tentunya tekanan darah juga dapat mengalami gangguan berupa tekanan darah lebih tinggi dari nilai normal yang sering dikenal dengan hipertensi (Diyono dan Musnidawati, 2018).
dalam bentuk angka atau nilai sistolik dan diastolik. Sebagaimana fungsi tubuh yang lain tentunya tekanan darah juga dapat mengalami gangguan berupa tekanan darah lebih tinggi dari nilai normal yang sering dikenal dengan hipertensi (Diyono dan Musnidawati, 2018).
2.2
Pengertian Hipertensi
Menurut Aspiani (2014), hipertensi lebih dikenal
dengan istilah penyakit tekanan darah tinggi. Batas tekanan darah yang dapat
digunakan sebagai acuan untuk menentukan normal atau tidaknya tekanan darah
adalah tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi
dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya
di atas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg (Diyono dan
Musnidawati, 2018).
Menurut Saputra dan Rahayu (2013), hipertensi
merupakan salah satu faktor resiko utama yang menyebabkan serangan jantung dan
stroke, yang menyerang sebagian besar penduduk dunia. Hipertensi adalah suatu
keadaan dimana dijumpai tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih untuk usia 13 – 50
tahun dan tekanan darah mencapai 160/95 mmHg untuk usia di atas 50 tahun. Pengukuran
tekanan darah minimal sebanyak dua kali untuk lebih memastikan keadaan
tersebut.
2.3
Macam-macam Hipertensi
Menurut
Saputra dan Rahayu (2013), hipertensi terbagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. Hipertensi
primer atau essensial
Hipertensi primer menyebabkan
perubahan pada jantung dan pembuluh darah.
Hipertensi essensial atau idiopatik
adalah hipertensi tanpa kelainan dasar patologis yang jelas. Lebih dari 90%
kasus merupakan hipertensi essensial. Penyebab hipertensi meliputi faktor
genetik dan lingkungan. Faktor genetik mempengaruhi kepekaan terhadap natrium,
kepekaan terhadap stress, reaktivitas pembuluh darah terhadap vasokontriktor,
resistensi insulin dan lain-lain. Sedangkan yang termasuk faktor lingkungan
antara lain diet, kebiasaan merokok, stress emosi, obesitas dan lain-lain.
2. Hipertensi
sekunder
hipertensi sekunder adalah
hipertensi yang disebabkan atau sebagai akibat dari adanya penyakit lain dan
biasanya penyebabnya sudah diketahui, seperti penyakit ginjal dan kelainan
hormonal atau pemakaian obat tertentu.
2.4
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi hipertensi menurut Saputra dan Rahayu (2013) pada
penelitiannya tentang “Profil Penderita Hipertensi di RSUD Jombang” yaitu:
1) Genetik.
Riwayat keluarga dekat yang
menderita hipertensi (faktor keturunan) juga mempertinggi risiko terkena
hipertensi, terutama pada hipertensi primer (essensial). Tentunya faktor
genetik ini juga dipenggaruhi faktor-faktor lingkungan, yang kemudian
menyebabkan seorang menderita hipertensi. Hal ini berhubungan dengan
peningkatan kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara potasium
terhadap sodium. Individu dengan orang tua yang hipertensi mempunyai risiko dua
kali lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak
mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi.
2) Umur.
Insiden hipertensi meningkat seiring
pertambahan umur. Semakin bertambahnya umur, maka tekanan darah juga akan
meningkat. Setelah umur 45 tahun, dinding arteri akan mengalami penebalan oleh
karena adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah
akan berangsur-angsur menyempit dan menjadi kaku. Peningkatan
umur akan menyebabkan beberapa perubahan fisiologis, pada usia lanjut terjadi
peningkatan resistensi perifer dan aktivitas simpatik. Pengaturan tekanan darah
yaitu refleks baroreseptor pada usia lanjut sensitivitasnya sudah berkurang,
sedangkan peran ginjal juga sudah berkurang dimana aliran darah ginjal dan laju
filtrasi glomerulus menurun.
3) Jenis
Kelamin.
Prevalensi hipertensi pada
penderita perempuan lebih tinggi, yaitu 37%, sedangkan pria 28%. Pada perempuan
risiko hipertensi akan meningkat setelah masa menopouse yang mempengaruhi
penurunan hormon estrogen yang menyebabkan penurunan kadar High Density Lipoprotein
(HDL). Kadar kolesterol HDL yang rendah merupakan faktor penyebab dalam
terjadinya proses aterosklerosis. Pada premenopause wanita mulai kehilangan
sedikit demi sedikit
hormon estrogen yang selama ini melindungi pembuluh darah dari kerusakan. Proses ini terus berlanjut dimana hormon estrogen tersebut berubah kuantitasnya sesuai
dengan umur wanita secara alami, yang umumnya mulai terjadi pada wanita umur 45-55 tahun.
hormon estrogen yang selama ini melindungi pembuluh darah dari kerusakan. Proses ini terus berlanjut dimana hormon estrogen tersebut berubah kuantitasnya sesuai
dengan umur wanita secara alami, yang umumnya mulai terjadi pada wanita umur 45-55 tahun.
4) Pendidikan
Menurut
Notoatmodjo (2010) mengatakan bahwa tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi
kemampuan seseorang dalam menerima informasi dan mengolahnya sebelum menjadi
perilaku yang baik atau buruk sehingga berdampak terhadap
status kesehatannya. Pengetahuan individu mempengaruhi kesadaran terhadap perilaku pencegahan hipertensi, dengan kata lain makin tinggi pengetahuan individu mengenai penyebab hipertensi, faktor pemicu, tanda gejala, dan tekanan darah normal dan tidak normal maka individu akan cenderung menghindari hal hal yang dapat memicu terjadinya hipertensi, seperti perilaku merokok, minum kopi, dan
obesitas.
status kesehatannya. Pengetahuan individu mempengaruhi kesadaran terhadap perilaku pencegahan hipertensi, dengan kata lain makin tinggi pengetahuan individu mengenai penyebab hipertensi, faktor pemicu, tanda gejala, dan tekanan darah normal dan tidak normal maka individu akan cenderung menghindari hal hal yang dapat memicu terjadinya hipertensi, seperti perilaku merokok, minum kopi, dan
obesitas.
5) Pekerjaan
Berdasarkan
penelitian Saputra dan Rahayu di RSUD Jombang tahun 2013 penderita hipertensi
berdasarkan jenis pekerjaan terbanyak
adalah sebagai ibu rumah tangga dengan jumlah 125 orang (37,1%). Hal ini
berhubungan dengan faktor stress. Situasi stress seperti masalah pekerjaan,
krisis keuangan, atau masalah keluarga dapat menaikkan tekanan darah.
6) Obesitas
(Kegemukan)
Kegemukan
(obesitas) adalah presentase abnormalitas lemak yang dinyatakan dalam Indeks
Massa Tubuh (IMT) yaitu perbandingan antara berat badan dengan tinggi badan
kuadrat dalam meter. Berat badan dan IMT berkorelasi langsung dengan tekanan
darah, terutama tekanan darah sistolik. Obesitas bukanlah penyebab hipertensi.
Akan tetapi prevalensi hipertensi pada obesitas jauh lebih besar. Risiko
relatif untuk menderita hipertensi pada orang gemuk 5 kali lebih tinggi
dibandingkan dengan seorang yang badannya normal.
7) Psikososial
dan stress
Stress
atau ketegangan jiwa (rasa tertekan, murung, rasa marah, dendam, rasa takut dan
rasa bersalah) dapat merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan hormon
adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat, sehingga
tekanan darah akan meningkat. Jika stress berlangsung lama, tubuh akan berusaha
mengadakan penyesuaian sehingga timbul kelainan organis atau perubahaan
patologis. Gejala yang muncul dapat berupa hipertensi atau penyakit maag
8) Merokok
Zat-zat
kimia beracun seperti nikotin dan karbon monoksida yang dihisap melalui rokok
yang masuk ke dalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah
arteri yang mengakibatkan proses artereosklerosis dan tekanan darah tinggi.
Pada studi autopsi, dibuktikan kaitan erat antara kebiasaan merokok dengan
adanya artereosklerosis pada seluruh pembuluh darah. Merokok juga meningkatkan
denyut jantung dan kebutuhan oksigen untuk disuplai ke otot-otot jantung.
Merokok pada penderita tekanan darah tinggi semakin meningkatkan risiko
kerusakan pada pembuluh darah arteri
9) Komsumsi
garam berlebihan
Garam
menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh karena menarik cairan di luar sel
agar tidak dikeluarkan, sehingga akan meningkatkan volume dan tekanan darah
2.5
Tanda Gejala Hipertensi
Pada
pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan apapun selain tekanan darah yang
tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina, seperti perdarahan,
eksudat, penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus berat dapat ditemukan edema
pupil (edema pada diskus optikus).
Menurut
Price, gejala hipertensi antara lain sakit kepala bagian belakang, kaku kuduk,
sulit tidur, gelisah, kepala pusing, dada berdebar-debar, lemas, sesak nafas,
berkeringat dan pusing.
Gejala-gejala
penyakit yang biasa terjadi baik pada penderita hipertensi maupun pada
seseorang dengan tekanan darah yang normal hipertensi yaitu sakit kepala,
gelisah, jantung berdebar, perdarahan hidung, sulit tidur, sesak nafas, cepat
marah, telinga berdenging, tekuk terasa berat, berdebar dan sering kencing di
malam hari. Gejala akibat komplikasi hipertensi yang pernah dijumpai meliputi
gangguan penglihatan, saraf, jantung, fungsi ginjal dan gangguan serebral
(otak) yang mengakibatkan kejang dan pendarahan pembuluh darah otak yang mengakibatkan
kelumpuhan dan gangguan kesadaran hingga koma.
2.6
Cara Mengatasi Hipertensi
Adapun cara mengatasi hipertensi
yaitu :
Ø Mengatasi
obesitas/ menurunkan kelebihan berat badan. Obesitas bukanlah penyebab
hipertensi. Akan tetapi prevalensi hipertensi pada obesitas jauh lebih besar.
obesitas harus dikendalikan dengan menurunkan berat.
Ø Mengurangi
asupan garam didalam tubuh. Pengurangan asupan garam secara drastis akan sulit
dirasakan. Batasi sampai dengan kurang dari 5 gram (1 sendok teh) per hari pada
saat memasak.
Ø Ciptakan
keadaan rileks. Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau hipnosis
dapat mengontrol sistem saraf yang akan menurunkan tekanan darah
Ø Melakukan
olahraga teratur. Berolahraga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama
30-45 menit sebanyak 3-4 kali dalam seminggu, diharapkan dapat menambah
kebugaran dan memperbaiki metabolisme tubuh yang akhirnya mengontrol tekanan
darah
Ø Berhenti
merokok. Merokok dapat menambah kekakuan pembuluh darah sehingga dapat
memperburuk hipertensi. Zat-zat kimia beracun seperti nikotin dan karbon
monoksida yang dihisap melalui rokok yang masuk ke dalam aliran darah dapat
merusak jaringan endotel pembuluh darah arteri yang mengakibatkan proses
arterosklerosis dan peningkatan tekanan darah. Merokok juga dapat meningkatkan
denyut jantung dan kebutuhan oksigen untuk disuplai ke otot-otot jantung.
Merokok pada penderita tekanan darah tinggi semakin meningkatkan risiko
kerusakan pada pembuluh darah arteri.
2.7
Pengertian Sholat Tahajud
Shalat tahajud adalah shalat sunah yang dikerjakan
pada waktu malam hari sesudah tidur, walaupun tidurnya hanya sebentar saja.
Jadi, apabila shalat tersebut dikerjakan tanpa tidur sebelumnya, maka bukan
dinamakan shalat tahajud (Wajana, 2018).
Ada dua pendapat ulama mengatakan
bahwa sholat tahajud boleh dilakukan sebelum atau sesudah tidur.
Pertama, ada dua
istilah umum untuk menyebut kegiatan ibadah di malam hari yaitu:
·
Qiyam Lail. Para ulama
menegaskan, qiyam lail lebih umum dari pada tahajud.
Karena qiyam lail mencakup semua kegiatan ibadah di malam hari, baik berupa
shalat, membaca Al-Quran, belajar mengkaji ilmu agama, atau dzikir. Selama
ketaatan itu dilakukan di malam hari, sehingga menyita waktu istirahatnya, bisa
disebut qiyam lail. Baik dilakukan sebelum tidur maupun sesudah tidur.
“Makna Qiyam lail adalah seseorang sibuk melakukan ketaatan pada sebagian besar waktu malam. Ada yang mengatakan, boleh beberapa saat di waktu malam. Baik membaca Al-Quran, mendengar hadis, bertasbih, atau membaca shalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam”. (Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah, 34/117).
“Makna Qiyam lail adalah seseorang sibuk melakukan ketaatan pada sebagian besar waktu malam. Ada yang mengatakan, boleh beberapa saat di waktu malam. Baik membaca Al-Quran, mendengar hadis, bertasbih, atau membaca shalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam”. (Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah, 34/117).
·
Tahajud. Sementara tahajud hanya
khusus untuk ibadah berupa sholat. Sementara ibadah lainnya, selain shalat,
tidak disebut tahajud.
Kedua, apakah
harus tidur dulu? Ulama berbeda pendapat tentang syarat bisa disebut sholat tahajud,
apakah harus tidur dulu ataukah tidak.
1. Tahajud
harus tidur dulu. Ini merupakan pendapat Ar-Rafi’i – ulama madzhab
Syafii –. Dalam bukunya As-Syarhul Kabir, beliau menegaskan,
التَّهَجُّدُ
يَقَعُ عَلَى الصَّلَاةِ بَعْدَ النَّوْمِ ، وَأَمَّا الصَّلَاةُ قَبْلَ النَّوْمِ
، فَلَا تُسَمَّى تَهَجُّدًا
“Tahajud
istilah untuk shalat yang dikerjakan setelah tidur. Sedangkan shalat yang
dikerjakan sebelum tidur, tidak dinamakan tahajud.”
2. Tahajud
harus tidur dulu. Sholat tahajud adalah semua shalat sunah yang
dikerjakan setelah isya, baik sebelum tidur maupun sesudah tidur. (Hasyiyah
Ad-Dasuqi, 7/313).
Karena tahajud
memiliki arti mujanabatul hajud (menjauhi tempat tidur). Dan semua shalat malam
bisa disebut tahajud jika dilakukan setelah bangun tidur atau di waktu banyak
orang tidur.
Berdasarkan sabda
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Sebarkanlah
salam, berilah makanan, sambung silaturahmi, dan kerjakan shalat malam ketika
manusia sedang tidur, kalian akan masuk surga dengan selamat. (HR.
Ahmad, Ibn Majah, dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth)”.
Abu
Bakr Ibnul ‘Arabi mengatakan tentang makna tahajud ada 3 pendapat: pertama, tidur kemudian shalat lalu tidur
lagi, kemudian shalat. Kedua, shalat setelah tidur. Ketiga, tahajud adalah
shalat setelah isya. Beliau berkomentar tentang yang pertama, bahwa itu adalah
pemahaman ulama tabi’in, yang menyandarkan pada ketarangan bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur kemudian shalat, kemudian tidur, lalu
shalat. Sedangkan pendapat paling kuat menurut Malikiyah adalah pendapat kedua.
(Dinukil dari Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah, 14/86).
Shalat tahajud merupakan kehormatan bagi seorang
muslim, sebab mendatangkan kesehatan, menghapus dosa-dosa yang dilakukan siang
hari, menghindarkannya dari kesepian dialam kubur, mengharumkan bau tubuh,
menjaminkan baginya kebutuhan hidup, dan juga menjadi hiasan surga (Khoiri,
2015). Sebagaimana fiman Allah SWT :
الْمَمَاتِ ثُمَّ لَا تَجِدُ لَكَ إِذًا لَأَذَقْنَاكَ
ضِعْفَ الْحَيَاةِ وَضِعْفَ
نَصِيرًا عَلَيْنَا
“Hendaklah Engkau gunakan
sebagian waktu malam itu untuk Shalat Tahajjud, sebagaimana shalat sunnat untuk
dirimu, mudah-mudahan Tuhan akan membangkitkan engkau dengan kedudukan yang
terpuji” (Al-Isra’ : 75)
2.8 Hukum
Sholat Tahajud
Hukum shalat tahajjud
adalah sunnnah mu’akkadah atau sunnah yang di tekankan. Shalat
sunnah ini telah tetap berdasarkan dalil dari Al-Qur-an, Sunnah Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dan ijma’ kaum Muslimin.
2.9
Keutamaan Sholat Tahajud
Adapun keutamaan shalat
tahajjud sangatlah besar,hal itu didasarkan beberapa hal berikut:
1)
Perhatian besar Nabi Shalallahu ‘alaihiwasallam terhadap tahajjud
sehingga kedua kaki beliau bengkak.
Rasulullah SAW senantiasa bersungguh-sungguh dan berusaha keras untuk
melakukan tahajjud seperti dalam suatu hadits dari Aisyah R.a.
“Bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam
pernah melakukan qiyamullail sampai kedua kakinya bengkak.lalu aisyah bertanya mengapa engkau lakukan ini wahai Rasulullah,padahal
Allah telah memberikan ampunan kepadamu atas dosa-dosamu yang telah berlalu
maupun yang akan datang?’Belia menjawab’Apakah tidak boleh jika aku ingin
menjadi seorang hamba yang bersyukur ?’”(HR.Muttafaq alaihi)
Dari hadits diatas
dapat dipahami bahwa Rasulullah memberi perhatian yang amat besar
kepada ibadah ini dan Nabi sangat bersemangat didalam melaksanakannya sehingga
kaki beliau bengkak karena lamanya beliau shalat padahal Rasulullah telah
dijamin oleh Allah untuk masuk surga. Maka bagaimana dengan kita yang tidak
dijamin masuk surga seharusnya kita juga bersemangat sebagaimana semangat Nabi
shallallahu alaihi wasallam.
2) Shalat malam merupakan salah satu
penyebab masuk surga
Banyak sekali
amalan yang dapat menghantarkan orang untuk masuk surga dan salah satu cara
yang paling mudah adalah shalat malam.
“Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikanlah
makan, sambunglah tali silaturrahmi, dan kerjakanlah shalat pada malam hari
ketika orang-orang terlelap tidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan
selamat.”(HR. Ibnu Majah)
Dari hadits di
atas dapat disimpulkan bahwa shalat tahajjud adalah salah satu
amalan yang dapat mengantarkan pelakunya menuju surga nan indah di
akhirat kelak.
3) Tahajjud merupakan salah
satu penyebab ditinggikannya derajat di bilik-bilik surga
Tahajjud dapat
menjadi penyebab ditinggikannya derajat seseorang di bilik-bilik surga. Hal ini
disandarkan kepada hadits Abu malik al-asy’ari R.a berkata:
”Sesungguhnya
di surga itu terdapat bilik-bilik yang bagian luarnya bisa terlihat dari bagian
dalamnya, dan bagian dalamnya bisa terlihat dari bagian luarnya, yang disiapkan
oleh oleh Allah Ta’ala bagi orang-orang yang memberi makan, melembutkan ucapan,
aktif mengerjakan puasa (sunnah), menyebarluaskan salam, serta mengerjakan
shalat pada malam hari ketika orang-orang terlelap tidur.”(HR. Ahmad, Ibnu Hibban, At-tirmidzi)
4) Orang-orang yang
senantiasa melakukan tahajjud berharap mendapatkan rahmat Allah Ta’ala dan
surga-Nya.
“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan diakhir–akhir malam mereka memohon ampun (kepada
Allah)” (QS.Az-Zariyat :17-18)
Orang yang
malamnya dilalui dengan dzikir, shalat, dan memohon ampun kepada Allah
disebabkan karena mereka ingin mengharap rahmat Allah Ta’ala. karena Allah
memasukkan seseorang ke surga bukan karena amal baiknya tetapi dengan
rahmat-Nya dan cara untuk meraih rahmat Allah adalah mengerjakan amalan yang
dicintai-Nya dan menjauhi hal-hal yang diharamkan-Nya dan salah satu amalan
yang paling dicintai oleh Allah adalah shalat diwaktu orang tertidur lelap dan
Allah Ta’ala turun ke langit dunia untuk membagikan rezeki serta mengabulkan
segala permohonan hamba-Nya.
5) Allah Ta’ala tidak menyamakan mereka
dengan orang yang tidak memiliki sifat seperti mereka
Hal
ini berdasarkan firman AllahTa’ala dalam surat az-zumar yang artinya:
جُو وَيَرْ الْآخِرَةَ يَحْذَرُ وَقَائِمًا
سَاجِدًا اللَّيْلِ آنَاءَ قَانِتٌ هُوَ أَمَّنْ
ۗيَعْلَمُونَ لَا وَالَّذِينَ يَعْلَمُونَ الَّذِينَييَسْتَوِهَلْقُلْ
ۗ رَبِّهِ رَحْمَةَ
الْأَلْبَابِولُوأُيَتَذَكَّرُ إِنَّمَا
“Apakah
kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di
waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab)
akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama
orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"
Sesungguhnya orang yangberakallah yang dapat menerima pelajaran”
(QS: Az-Zumar Ayat: 9)
6) Tahajjud dapat menghapuskan berbagai
keburukan dan mencegah perbuatan dosa
Membiasakan
shalat tahajjud dengan ikhlas dan hanya mengharap ridha Allah Ta’ala dengan
izin Allah Ta’ala dapat menghapus berbagai keburukan dan mencegah perbuatan
dosa. Hal tersebut didasarkan pada hadits Abu Umamah Radhiyallahu ‘anhu, dari
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
“Hendaklah
kalian membiasakan qiyamul lail sebab hal itu merupakan kebiasaan orang-orang
shalih sebelum kalian dan juga sebagai sarana pendekatan kepada Rabb
kalian,sekaligus penghapus dosa dan pencegah perbuatan dosa” (HR. At-tirmidzi,Al-hakim,dan Al-baihaqi)
7) Tahajjud merupakan shalat yang paling
afdhal setelah shalat fardhu.
Tahajjud
merupakan shalat yang paling afdhal setelah shalat fardhu berdasarkan
hadits:Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata:
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihiwasallam pernah ditanya: “Sholat apakah yang paling utama
setelah sholat fardhu (yang lima waktu, pent) ?” beliau menjawab: “Sholat
yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat (sunnah) di tengah
malam (sholat Tahajjud)”.(Diriwayatkan oleh imam Al-Bukhari dan Muslim)
8) Tahajjud menjadikan
pelakunya terhormat
Tahajjud
dapat menyebabkan pelakunya terhormatdan Ini disebabkan karena keagungan
melaksanakan shalat tahajjud, hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh
Abdulah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma dia bercerita:
”Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:’Hanya
dua hal yang patut diirikan,yaitu:seseorang yang diberikan menghafal al-qur’an
oleh Allah kemudian dia membacanya ditengah malam dan siang hari,dan iri
terhadap seseorang yang dikaruniai harta oleh Allah lalu dia menafkahkannya di
tengah malam dan siang hari”(HR.Muslim).
Dari hadits diatas
dapat diketahui bahwa iri hanya diperbolehkan terhadap dua hal dan salah
satunya adalah orang yang menghafal al-quran dan dia senantiasa membacanya pada
malam dan siang,dia membacanya pada shalat tahajjud,dan dia membaca al-quran
untuk mendekatkan diri kepada Allah jika seseorang yang dekat dengan raja atau
presiden saja dianggap muliamaka bagaimana dengan orang yang dekat dengan yang
maha kuat lagi maha perkasa, yang menciptakan dan memiliki langit dan bumi
beserta apa yang ada didalamnya sudah pasti dia adalah orang yang terhormat dan
jauh lebih terhormat daripada orang yang dekat dan menjilat penguasa.
9) Sepertiga malam terakhir
adalah waktu dikabulkannya doa.
Pada
sepertiga malam terakhir Allah Ta’ala akan turun ke langit dunia dan akan mengabulkan
setiap do'a yang dipanjatkan oleh hamba-Nya sebagaimana sabda
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
"Allah
turun kelangit dunia setiap malam pada sepertiga malam terakhir.lalu Allah
berfirman 'siapa yang berdoa kepada-Ku niscaya Aku kabulkan,siapa yang meminta
kepada-Ku niscaya Aku beri! Siapa yamng meminta ampunan kepada-Ku niscaya Aku
ampuni.'Demikianlah keadaannya setiap malam" (HR.Bukhari & Muslim)
2.10 Waktu Melaksanakan Sholat Tahajud
Sedang waktu Shalat Tahajjud dapat
dibagi menjadi 3 bagian yaitu sebagai berikut
1.
Sepertiga malam yang pertama dari sekitar pukul 19.00
WIB hingga 22.00 WIB saat utama.
2.
Sepertiga malam yang kedua dari sekitar pukul 22.00
WIB hingga 01.00 WIB saat lebih utama.
3.
Sepertiga malam yang ketiga dari sekitar pukul 01.00
WIB hingga 04.00 WIB saat paling utama.
2.11
Tatacara Sholat Tahajud
Tata Cara Shalat
Tahajud Berdasarkan Putusan Tarjih Muhammadiyah
Sebelum Memulai Shalat Tahajud, Diawali dengan Shalat Iftitah
dua raka’at berdasarkan hadist rasulullah SAW :
“Apabila seseorang di
antaa kalain bangun malam,maka hendaklah memulai shalatnya dengan dua rakaat
(shalat iftitah) yang ringan/singkat”. (HR. Muslim dari Abu
Hurairah).
Adapun
Cara Melaksanakan Shalat iftitah sebagai berikut :
a) Sebelum membaca Al-Fatihah pada rakaat pertama, membaca do'a
iftitah
Cari
Artinya : “Maha
suci Allah, Dzat yang memiliki kerajaan, kekuasaan, kebesaran, dan
keagungan.”
b) Hanya membaca
Surat Al-Fatihah (tidak membaca surat lain) pada tiap rakaat. (Berdasarkan HR.
Abu Daud dari Kuraib dari Ibnu 'Abbas). Adapun bacaan lainnya seperti, bacaan
ruku’, i'tidal, sujud dan lainnya sama seperti shalat biasa.
Shalat tahajud dilakukan dengan cara 4 raka’at salam. (HR.
Bukhari Muslim dari ‘Aisyah ra.) atau 2,2,2,2,3 raka’at, atau 2,2,2,2,2,1 (HR.Jama’ah dari Ibnu Umar dan Muslim dari
Ibnu Abbas).
2.12
Kesulitan Dalam Melakukan Tahajud Dan Solusinya
Ø Kendala-Kendala
Sulitnya Melakukan Sholat Tahajud
Adapun beberapa kendala yang dialami:
1. Malas bangun untuk mengambil air
wudhu karena dingin
2. Susah bangun karna masih mengantuk
3. Belum mengerti tata sholat tahajjud
4. Takut bangun tengah malam
5. Tidak terbiasa bangun malam
6. Gak ada teman untuk bangun
7. Waktu
8. Ketiduran
Ø Solusi Untuk Bangun Malam
Adapun
beberapa solusi untuk bangun malam:
1. Menghindari
kemaksiatan
Kemaksiatan dapat menyebabkan
kekerasan hati dan menghalangi limpahan rahmat ilahi. Orang yang berbuat dosa
tidak diberi pertolongan untuk bangun malam. Sebaliknya orang yang berbuat baik
akan selalu diberikan kemudahan untuk bangun malam.
2. Menghindari
kemewahan ditempat tidur
Hafshah
pernah ditanya tentang bagaimana tempat tidur Rasulullah SAW. Dia menjawab,
“Berupa selimut kasar dari wol yang dilipat dua. Beliau tidur diatasnya. Ketika
bangun pada suatu malam, aku berkata dalam hati, ‘sekiranya aku melipat empat
kali, tentu alas ini akan menjadi lebih empuk.’ Oleh karena itu, aku melipatnya
empat kali. Ketika subuh, beliau bertanya, “Mengapa kamu tidak menghamparkan alas
tidur ku pada malam ini?’ Aku menjawab,’ Itu alas tidurmu. Aku melipatnya empat
kali agar menjadi lebih empuk.
Beliau bersabda,’ Tidak perlu melakukan itu
karena hal itu akan mencegah ku dari sholat malam’”( HR Al-Tirmidzi dalam
Al-Syama’il, h. 156).
3. Menghindari pandangan dan pembicaraan yang tidak perlu
Agar mudah bangun malam, jagalah pandangan anda dari melihat sesuatu yang
diharamkan, dan jaga pula lisan anda dari mengatakan sesuatu yang tidak
diperlukan.Rasulullah SAW.”Termasuk kesempurnaan iman seseorang adalah
meninggalkan sesuatu yang tidak berguna”(HR Al-Tirmidzi).
4. Memakan
makanan halal dan menghindari makanan haram
Abu Sai’d Al-Khudri r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. bersabda.”Barangsiapa
makan makanan yang halal,bekerja menurut sunnah, dan tidak menyakiti orang
lain, dia masuk surga” (HR.Al-Tirmidzi 4/87)Dalam hal ini, orang
yang menjaga makanannya dari keharaman akan dimudahkan oleh Allah untuk
melakukan shalat malam sehingga meraih berbagai kenikmatan yang telah Allah
janjikan.
5. Tidak
terlalu banyak makan
Sufyan Al-Tsauri berkata,”Hendaklah kalian mengurangi makan,niscaya kalian
dapat shalat malam” (Tanbih Al-Mughtarrin. h. 35).Ringkasnya, hendaklah anda
mengurangi makan dan berhenti makan sebelum kenyang. Insyaallah anda akan lebih
bersemangat dalam shalat malam.
6. Berdoa
sebelum tidur agar terbebas dari belenggu setan
Menghindari belnggu setan ketika akan tidur dapat mempermudah anda bangun
malam untuk melakukan shalat tahajud. Caranya sebagai berikut :
a. Mengingat
allah ketika masuk rumah dan memberi salam kepada penghuninya.
b. Membaca Ayat
Kursi dan doa-doa permohonan perlindungan sebelum tidur dan juga doa-doa untuk
menghilangkan kesulitan tidur yang diajarkan Nabi Muhammad.
7. Tidur
tidak terlalu malam
Orang yang tidur lebih awal akan mendapatkan kecukupan tidur sehingga bisa
memanfaatkan lebih banyak waktunya untuk beribadah di malam hari dan aktivitas
bekerja setelah subuh. Dengan demikian, dia akan mendapatkan banyak faedahdalam
urusan dunia dan akhirat. Rasulullah SAW bersabda, “Umatku di berkahi jika
mereka tidur lebih awal”.
2.13
Manfaat Sholat Tahajud Bagi Kesehatan
Adapun
manfaat shalat tahajud bagi kesehatan yaitu :
a) Melancarkan aliran darah di tubuh
Sholat tahajud biasanya dilakukan pada pukul 03.00
pagi. Setiap muslim umumnya terbangun pada jam tersebut untuk mengerjakan
sholat tahajud dan beribadah pada Sang Pencipta. Ibadah ini nyatanya tak hanya
sekedar berbagi keluh kesah, namun memberikan udara segara bagi seluruh organ
tubuh. Ketika itu, udara di atmosfer masih sangat segar dan dihirup oleh
paru-paru. Tubuh kita pun menggerak-gerakkan seluruh otot yang membuat badan
segar seketika dan seluruh aliran darah terasa lancar. Oksigen segar akan
menghilang ketika matahari terbit dan kembali pada pagi berikutnya. Hanya
orang-orang yang terbangun untuk melaksanakan sholat tahajudlah yang bisa
merasakannya.
b) Membesarkan rongga paru-paru
Manfaat gerakan sholat nyatanya memberikan efek
positif bagi kesehatan manusia. Gerakan takbiratul ihram yang diikuti dengan
bersedekap sebenarnya membuka rongga paru-paru lebih lebar. Hal tersebut
diketahui mampu memperlancar aliran udara menuju paru-paru. Kerap kali kita
merasakan paru-paru jauh lebih lapang daripada sebelumnya. Hal ini tidak bisa
dipungkiri sebagai salah satu olah napas yang sangat baik selain berolahraga.
c) Menumbuhkan respon ketahanan tubuh
(Imunologi)
Jika dilakukan
secara kontinu sholat menumbuhkan respons ketahannan tubuh
(imonologi) khususnya pada imonoglobin M, G, A dan limfosit-nya yang berupa
persepsi dan motivasi positif, serta dapat mengefektifkan kemampuan individu
untuk menanggulangi masalah yang dihadapi seseorang.
d) Mengatasi stres
Sholat tahajud yang dilakukan
ditengah malam, disaat kebanyakan manusia terlelap dalam tidurnya dan berbagai aktivitas
hidup berhenti, serta suasana begitu
hening, sunyi dan tenang, sangat menunjang konsentrasi seseorang yang akan (ber-taqarrub) kepada allah sehingga dapat menurunkan ketegangan mental atau stres
psikologis.
hening, sunyi dan tenang, sangat menunjang konsentrasi seseorang yang akan (ber-taqarrub) kepada allah sehingga dapat menurunkan ketegangan mental atau stres
psikologis.
BAB III
ANALISIS JURNAL
Analisis Jurnal
·
Judul : Hubungan Intensitas
Sholat Tahajud dengan Tekanan Darah
·
Peneliti : Diyono dan Siyam
Khotimah Musnidawati
·
Masalah utama : Kejadian hipetensi
·
Pertanyaan peneliti : Apakah ada hubungan sholat tahajud
dengan tekanan
Darah pasien hipertensi?
·
Kajian pustaka : Hipertensi dan tahajud
·
Tempat penelitian : Karanganyar
·
Metode penelitian :
Ø Desain penelitian dengan Quasy
Experimen dengan one group pre test
post test design
Ø Populasi penelitian adalah 35 pasien hipertensi, namun responden
yang memenuhikriteria sampai akhir penelitian sebanyak 28 responden.
Ø Teknik sampling menggunakan simple random sampling
Ø Variabel independen dalam penelitian ini adalah sholat
tahajud
Ø Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tekanan darah.
·
Hasil penelitian :
Hasil analisis
Ø Berdasarkan karakteristik jenis kelamin dan umur bahwa
responden perempuan 60.7% lebih banyak dari pada laki-laki 39.3%. Mayoritas
kategori umur 40-50 tahun dan 51-60 tahun dengan presentase 42.9%.
Ø Berdasarkan kategori pendidikan terakhir responden terbanyak
adalah tingkat SD 78.6% dan paling sedikit SMA 3.6%
Ø Berdasarkan kategori pekerjaan terbanyak adalah sebagai buruh
46.4% dan paling sedikit ibu rumah tangga dan pedagang 3.6%
Ø Berdasarkan kategori pengobatan hipertensi secara teratur
hanya 14.3% dan yang tidak berobat secara teratur 85.7%
Ø Berdasarkan kategori hipertensi pada awal pengukuran tekanan
darah yang paling banyak adalah kategori sedang 60.7% sedangkan saat pengukuran
akhir (post) yang terbanyak adalah kategori ringan yaitu 60.7%
Ø Berdasarkan pengaruh sholat tahajud bahwa nilai sistolik
dan diastolik adalah 0.001 (<0.005) sehingga dapat disimpulkan terdapat
perbedaan atau ada pengaruh sholat tahajud terhadap tekanan darah.
· Kesimpulan
Ø Persentase
hipertensi yang paling banyak adalah kategori hipertensi sedang yaitu
mencapai 60.7%.
mencapai 60.7%.
Ø Mayoritas
penderita hipertensi tidak melakukan pengobatan atau pengelolaan secara baik
dan teratur yaitu 85.7%
Ø Sholat
tahajud berpengaruh secara signifikan sebagai terapi untuk menurunkan tekanan
darah hasil t-test menunjukkan p=0.001
baik untuk sistolik maupun diastolik. Nilai ratarata tekanan darah sistolik
setelah perlakuan 138.21 lebih rendah daripada sebelum perlakuan (162.85) juga
memberikan bukti
bahwa sholat tahajud efektif menurunkan tekanan darah sistolik. Demikian juga untuk tekanan darah diastolik nilainya juga menunjukkan penurunan dari 95.71 turun menjadi 85.00.
bahwa sholat tahajud efektif menurunkan tekanan darah sistolik. Demikian juga untuk tekanan darah diastolik nilainya juga menunjukkan penurunan dari 95.71 turun menjadi 85.00.
BAB IV
REKOMENDASI
Stres
psikologis merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hipertensi. Stres
psikologis secara neuro endokrin akan memberikan stimulasi sistem pada saraf simpatis sehingga merangsang hormon katekolamin. Peningkatan hormon ini akan
menyebabkan peningkatan kontraksi jantung sehingga heart rate akan meningkat yang pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah.
psikologis secara neuro endokrin akan memberikan stimulasi sistem pada saraf simpatis sehingga merangsang hormon katekolamin. Peningkatan hormon ini akan
menyebabkan peningkatan kontraksi jantung sehingga heart rate akan meningkat yang pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah.
Terapi non-farmakologis
harus diberikan kepada semua pasien hipertensi primer dengan tujuan menurunkan tekanan
darah dan mengendalikan faktor risiko serta penyakit penyerta lainnya.
Ketidakpatuhan
pasien terhadap modifikasi gaya hidup yaitu konsumsi alkohol, pengendalian berat
badan, termasuk pengendalian stres dan kecemasan merupakan salah satu penyebab terjadinya
hipertensi resisten.
Berbagai cara
untuk menciptakan keadaan rileks dengan terapi
relaksasi seperti meditasi, yoga atau hypnosis yang dapat mengontrol sistem saraf, sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Manejemen stress melalui teknik relaksasi dan biofeedback dapat menurunkan tekanan darah dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pemeriksaan tekanan darah secara rutin, terapi komplementer (terapi musik, yoga, herbal) dan terapi relaksasi progresif dapat mengendalikan tekanan darah.
relaksasi seperti meditasi, yoga atau hypnosis yang dapat mengontrol sistem saraf, sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Manejemen stress melalui teknik relaksasi dan biofeedback dapat menurunkan tekanan darah dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pemeriksaan tekanan darah secara rutin, terapi komplementer (terapi musik, yoga, herbal) dan terapi relaksasi progresif dapat mengendalikan tekanan darah.
Sholat tahajud
adalah sholat sunah di waktu malam hari. Selain bermanfaat secara ruhiyah ternyata
sholat dapat memberikan manfaat secara jasadiyah. Dengan demikian, sholat
tahajud yang dilakukan ditengah malam, disaat kebanyakan manusia terlelap dalam
tidurnya dan berbagai aktivitas hidup berhenti, serta suasana begitu hening, sunyi dan tenang, sangat menunjang konsentrasi seseorang yang akan (ber-taqarrub) kepada Allah sehingga dapat menurunkan ketegangan mental atau stres psikologis.
tidurnya dan berbagai aktivitas hidup berhenti, serta suasana begitu hening, sunyi dan tenang, sangat menunjang konsentrasi seseorang yang akan (ber-taqarrub) kepada Allah sehingga dapat menurunkan ketegangan mental atau stres psikologis.
DAFTAR
PUSTAKA
Baits, A.N 2013. Apakah
Sholat Tahajud Harus Tidur Dulu. https://konsultasisyariah.com/18087-sholat-tahajud-tanpa-tidur-dulu.html.
Diakses 28 Oktober
2018
Diyono, Musnidawati. 2018. Hubungan Intensitas Sholat Tahajud Dengan Tekanan Darah. file:///C:/Users/user/Downloads/138-469-1-PB.pdf.
Diakses 28 Oktober 2018
Jack. Okie. 2013. Shalat Tahajud Berdasarkan Tarjih Muhammadiyah. http://catatan-okie.blogspot.com/2013/09/shalat-tahajud-berdasarkan-tarjih.html.
Diakses 28 Oktober 2018
Muchlisin. 2017. Tata
cara, Niat, Doa dan Keutamaan Sholat Tahajud Lengkap. http://bersamadakwah.net/sholat-tahajud/.
Diakses 28 Oktober 2018
Nuron, A.Z. 2017. Penerapan Shalat Tahajud Terhadap Penderita Stroke Di Klinik Rumah
Sehat Avicenna, Desa Tempurejo Kecamatan Pesantren Kota Kediri. file:///C:/Users/user/Downloads/641-2007-1-PB.pdf.
Diakses 28 Oktober 2018
Qaabidh, Ahmad. 2018. 27 Amalan Sunah Rasulah yang Mudah di Kerjakan. https://jubah.id/amalan-sunnah-rasulullah/. Diakses 28 Oktober 2018
Saputra,B.R dan Rahayu. 2013. Profil Penderita
Hipertensi di RSUD Jombang Periode Januari-Desember 2011. Volume 9 Nomor 2. Hlm
116-120
Uraifi. 2013. Hukum
Shalat Malam, Tata Cara Melakukan Shalat Malam. https://almanhaj.or.id/3498-hukum-shalat-malam-tata-cara-melakukan-shalat-malam.html.
Diakses 28 Oktober 2018. Diakses 28 Oktober 2018
Comments
Post a Comment