Teknik Bracht

 MATERI PERSALINAN LETAK SUNGSANG  DENGAN TEKNIK BRACHT

 

1.      Pengertian Letak Sungsang

Janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim, kepala berada di fundus dan bokong di bawah (Norma, 2013). Menurut Fadlun & Feryanto (2013) persalinan letak sungsang adalah suatu keadaan dimana bokong atau tungkai janin sebagai bagian yang terendah di dalampanggul ibu. Insiden dari presentasi bokong adalah 3% dari semua persalinan.

 

2.      Klasifikasi Letak Sungsang

Adapun klasifikasi letak sungsang sebagai berikut :

a.       Letak bokong murni adalah presentasi bokong murni dalam bahasa inggris “Frank Breech”. Bokong saja yang menjadi bagian depan sedangkan kedua tungkai lurus ke atas

b.      Letak bokong kaki (presentasi bokong kaki) disamping bokong teraba kaki dalam bahasa inggris “Complete Breech” disebut letak bokong kaki sempurna atau tidak sempurna jika di samping bokong teraba kedua kaki atau satu kaki saja

c.       Letak kaki atau lutut (Incomplete Breech) adalah letak sungsang dimana bokong bagian terendah juga kaki dan lutut.

 

3.      Etiologi

Adapun etiologi letak sungsang sebagai berikut :

a.       Fiksasi kepala pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada. Misalnya pada panggul sempit, hidrosefalus, anensefali, plasenta previa, tumor pelvis.

b.      Janin mudah bergerak, seperti pada hidromnion, multipara dan janin kecil

c.       Gemeli (Kehamilan Ganda)

d.      Kelainan uterus, seperti uterus bikornis, arkuatur, mioma uteri

e.       Janin sudah lama mati

 

4.      Diagnosis

Adapun diagnosis letak sungsang sebagai berikut :

a.       Palpasi

Kepala teraba fundus, bagian bawah bokong dan punggung di kiri atau di kanan

b.      Auskultasi

DJJ paling jelas terdengar pada tempat yang lebih tinggi dari pusat

c.       Pemeriksaan Dalam

Dapat diraba Os sakrum, tuber ischii dan anus. Kadang-kadang kaki

 

5.      Prognosis

Adapun prognosis letak sungsang sebagai berikut :

a.       Bagi ibu

Kemungkinan robekan pada perineum lebih besar, juga karena dilakukan tindakan, selain itu ketuban lebih cepat pecah dan partus lebih lama, sehingga mudah terkena infeksi.

b.      Bagi bayi

Prognosa tidak begitu baik, karena adanya gangguan darah plasenta etelah bokong lahir dan juga setelah perut lahir, tali pusat terjepit antara kepala dan panggul, anak bisa menderita asfiksia. Oleh karena itu, setelah tali pusat dan supaya janin hidup, janin harus dilahirkan dalam waktu 8 menit.

 

 

6.      Pimpin Persalinan

Pertolongan persalinan dengan letak sungsang dapat dilakukan dengan :

a.       Pertolongan pada kelahiran spontan

b.      Ekstraksi parsii atau manual aid

c.       Ekstraksi

d.      Sectio caesarea

 

7.      Faktor Predisposisi

Menurut Fadlun & Feryanto (2013) faktor predisposisi persalina sungsang sebagai berikut :

a.      Multipara

b.      Prematuritas karena bentuk rahim relatif kurg lonjong, air ketuban masih banyak dan kepala janin relatif besar

c.      Hidramnion karena janin banyak bergerak

d.     Plasenta previa karenna menghalangi turunnya kepala janin ke dalam pintu atas panggul

e.      Kelainan  bentuk kepala janin seperti anensefalus dan hidrosefalus karena keduanya dapat mempengaruhi bentuk fungsi atau gerakan jani (kepala kurang sesuai dengan bentuk pintu atas panggul)

f.       Penyebab lain seperti : anomali rahim, kehamilan ganda,panggul sempit, dan tumor pelvis

 

8.      Teknik Melahirkan Letak Sungsang

Adapun teknik melahirkan letak sungsang sebagai berikut :

Teknik Pertolongan Sungsang Spontan Pervaginam (Teknik Bracht) yaitu :

1)      Pertolngan dimulai setelah bokong tampak di depan vulva dengan penampang sekitar 5 cm

2)      Sunikkan  unit oksitosin dengan tujuan bahwa dengan 1-2 his berikutnya fase cepat dalam persalinan sungsang spontan pervaginam akan terselesaikan

3)      Dengan menggunakan tangan yang dilapisi oleh kain setengah basah, bokong janin dipegang sedekimian rupa sehingga kedua jari penolong berada pada bagian belakang pangkal paha dan empat jari-jarilain berada pada bokong janin. (Lihat Gambar I)

4)      Pada saat ibu meneran, dilakukan gerakan mengarahkan punggung annak ke perut ibu (gerak hiperlordosis) sampai kedua kaki anak lahir

5)      Setelah kaki lahir, pegangan dirubah sedemikian rupa sehingga kedua ibu jaring berada pada lipatan paha bagian belakang dan keempat jari-jari berada berada pada pinggang  janin

6)      Dengan pegangan tersebut, dilakukan gerakan hiperlordosis dilanjutkan gerakan mendekatkan bokong anak pada perut ibu sedikit ke arah kiri atau ke arah kanan sesuai dengan posisi punggung anak

7)      Gerakan hiperlordosis tersebut dilakukan sampai lahirnya mulut-hidung-dahi dan seluruh kepala anak

8)      Pada saat melahirkan kepala, asisten melakukan tekanan suprasimfisis searah jalan lahir dengan tujuan untuk mempertahankan posisi fleksi kepala janin

9)      Setelah anak lahir, perawatan dan pertolongan selanjutnya dilakukan seperti persalinan spontan pervaginam pada presentasi belakang kepala

Comments

Popular posts from this blog

Makalah Tentang Macam-macam Klien dalam Asuhan Kebidanan.

Menjaga Amanah