Berpikir Sebelum Berbicara
Di lingkungan sekitar kita, dapat dikatakan sebagian besar orang tua sering mengatakan bahwa kita harus berpikir dahulu sebelum berbicara. Salah satu prinsip komunikasi adalah "setelah kamu mengatakan sesuatu, kamu tidak bisa mengambil kembali."
Jika kita berbicara A dan ternyata kenyataannya adalah B atau C, bagaimana orang lain akan percaya dengan pembicaraan kita di kemudian hari? Oleh sebab itu, sebelum kita berbicara sesuatu, sebaiknya dipikirkan terlebih dahulu, jangan asal bicara tanpa ada kebenaran sedikitpun.
Ada hubungan yang erat antara berbicara dan berpikir. Saat berpikir, kita akan menyampaikan pikiran kepada kita sendiri. Hampir sama dengan yang terjadi saat berbicara atau melontarkan sesuatu kepada orang lain melalui suara. Sehingga, berbicara adalah berpikir itu sendiri, sedangkan saat berbicara kita tidak berpikir. Pada dasarnya, keduanya merupakan hal yang sama. Hal ini menyebabkan kita terkadang berkata di luar kendali. Agar perkataan kita tidak menyinggung perasaan orang lain, maka berhentilah sejenak untuk memikirkan apa yang akan kita sampaikan.
Daripada "keceplosan" dalam berbicara, maka berilah otak waktu sejenak untuk mencerna apa yang sedang diperbincangkan. Dengan berpikir panjang dan memerhatian terlebih dahulu apa yang akan disampaikan, maka kita akan bisa menjadi orang bijaksana dengan berpikir sebelum berbicara atau bertindak.
Ketika kita sedang berbicara tentang sesuatu hal dan itu berhubungan dengan suatu tindakan, sebaiknya kita juga harus benar-benar membuktikan pembicaraan kita. Janganlah menjadi orang yang pandai bicara, namun pada kenyataannya tidak bisa melakukan sesuatu seperti yang dikatakan kepada orang lain.
Referensi Bedah Buku :
Wahyuningsih, Eka Prasetya. (2017). Produktivitas Tanpa Batas. Yogyakarta : PT Anak Hebat Indonesia.
Sebenernya kita udah tau peribahasa kalo ngomng harus pikir dulu, tapi juga kadang2 sering keceplosan. Hehe Makasih loh mbak udah ngingetin
ReplyDeleteOke
ReplyDelete