Jerry dan Si Peluru
Berpikir positif merupakan sikap mental yang melibatkan proses memasukkan pikiran-pikiran, kata-kata dan gambaran-gambaran yang konstruktif bagi perkembangan pikiran kita. Orang yang produktif memiliki sikap berpikir positif. Selalu melihat arah masa depan dengan penuh semangat dan memiliki keyakinan keberhasilan pada akhirnya bisa dicapainya. Selalu berikhtiar untuk melihat segala sesuatu dari sisi yang positif dari beragam tantangan dalam hidup, apapun jenis tantangannya.
Sebagai contoh inspirasi yang dapat di ambil hikmahnya yaitu kisah seorang manajer restoran di Amerika bernama Jerry. Ia selalu dalam semangat yang baik dan selalu punya hal positif untuk dikatakan. Jika seseorang bertanya kepadanya tentang apa yang sedang ia kerjakan, ia akan selalu menjawab, "Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar!"
Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jerry pindah kerja, sehingga mereka dapat tetap mengikutinya dari satu restoran ke restoran lain. Alasan mengapa para pelayan restoran tersebut keluar mengikuti Jerry adalah karena sikapnya. Jerry adalah seorang motivator alami. Jika karyawannya sedang mengalami hari yang buruk, dia selalu ada di sana, memberitahu karyawan tersebut bagaimana melihat sisi positif dari situasi yang tengah dialami.
Melihat hal tersebut benar-benar membuat penasaran. Jadi, suatu hari seseorang menemui Jerry dan bertanya padanya, "Aku tidak mengerti! Tidak mungkin seseorang menjadi orang yang berpikiran positif sepanjang waktu. Bagaimana kamu dapat melakukannya?" Jerry menjawab, "Tiap pagi aku bangun dan berkata pada diriku, aku punya dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih untuk ada di dalam suasa yang baik atau memilih dalam suasana yang jelek. Aku selalu memilih dalam suasana yang baik. Tiap kali sesuatu terjadi, aku dapat memilih untuk menjadi korban atau aku belajar dari kejadian itu. Aku selalu memilih belajar dari hal itu. Setiap ada seseorang menyampaikan keluhan, aku dapat memilih untuk menerima keluhan mereka atau aku dapat mengambil sisi positifnya. Aku selalu memilih sisi positifnya."
"Tetapi tidak selalu semudah itu," protes seseorang itu. "Ya, memang begitu," kata Jerry. "Hidup adalah sebuah pilihan. Saat kamu membuang seluruh masalah, setiap keadaan adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaiman bereaksi terhadap semua keadaan. Kamu memilih bagaimana orang-orang di sekelilingmu terpengaruh oleh keadaanmu. Kamu memilih untuk ada dalam keadaan yang baik atau bruuk. Itu adalah pilihanmu, bagaimana kamu hidup."
Beberapa tahun kemudian terdengar Jerry mengalami musibah yang tak pernah terpikirkan terjadi dalam bisnis restoran, yaitu membiarkan pintu belakang tidak terkunci pada suatu pagi dan dirampok oleh tiga orang bersenjata. Saat mencoba membuka brankas, tangannya gemetaran karena gugup dan salah memutar nomor kombinasi. Para perampok panik dan menembaknya. Untungnya, Jerry cepat ditemukan dan segera dibawa ke rumah sakit.
Setelah menjalani operasi selama delapan belas jam dan seminggu perawatan intensif. Jerry dapat meninggalkan rumah sakit dengan beberapa bagian peluru masih berada di dalam tubuhnya. Seseorang yang ketika itu penah bertanya pada Jerry, bertemu Jerry enam bulan setelah musibah tersebut. Saat ia bertanya bagaimana keadaanya, Jerry menajwab, "Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi kembar. Mau melihat luka-lukaku?" Orang itu menunduk untuk melihat luka-lukanya, tetapi masih juga bertanya apa yang ia pikirkan saat terjadinya perampokan.
"Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah bahwa aku harus mengunci pintu belakang," jawab Jerry. "Kemudian setelah mereka menembak dan aku tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua pilihan. Aku dapat memilih untuk hidup atau mati. Aku memilih untuk hidup." "Apakah kamu tidak takut?" tanyanya. Jerry melanjutkan, "Para ahli medisnya hebat. Mereka terus berkata bahwa aku akan sembuh. Tapi saat mereka mendorongku ke ruang gawat darurat dan melihat ekspresi wajah para dokter dan suster aku jadi takut. mata mereka berkata 'orang ini akan mati'. Aku tahu aku harus mengambil tindakan."
"Apa yang kamu lakukan?" tanyanya lagi. "Di sana ada suster gemuk yang bertanya padaku," kata Jerry. "Dia bertanya apakah aku punya alergi? 'Ya' jawabku. Para dokter dan suster berhenti bekerja dan mereka menunggu jawabanku. Aku menarik napas dalam-dalam dan berteriak, 'Peluru!' Di tengah-tengah tertawa mereka, aku katakan, "Aku memilih untuk hidup. Tolong aku dioperasi sebagai orang hidup, bukan orang mati."
Jerry dapat hidup bukan hanya karena keahlian para dokter, tetapi juga karena sikap hidupnya yang mengagumkan. Kita semua bisa belajar darinya bahwa setiap hari kita dapat memilih apakah akan menikmati hidup atau membencinya. Satu hal yang benar-benar milikmu yang tidak bisa di kontrol oleh orang lain adalah sikap hidupmu, sehingga jika kamu bisa mengendalikannya, segala hal dalam hidup akan jadi lebih mudah.
Pada akhirnya keyakinan yang positif akan menciptakan kepercayaan, mental, serta keyakinan bahwa dirinya memiliki kekuatan untuk berubah ke arah yang lebih baik untuk mencapai kesuksesan dalam hidup, agar pikiran-pikiran positif yang ada dalam diri menjadi sebuah kebiasaan untuk menghadapi segala bentuk maslah yang akan dihadapi dalam kehidupan.
Jadi, mulailah berpikir positif
Referensi Bedah Buku :
Wahyuningsih, Eka Prasetya. (2017). Produktivitas Tanpa Batas. Yogyakarta : PT Anak Hebat Indonesia.
Comments
Post a Comment